Selama ini Anda mungkin telah mengetahui begitu banyak dampak negatif minuman beralkohol, seperti :
- Menurunkan fungsi otak.
- Meningkatkan resiko terkena kanker dan serangan jantung.
- Merusak hati.
Ketiga dampak tersebut adalah dampak negatif bagi kesehatan jika Anda mengkonsumsi minuman mengandung alkohol dalam jumlah yang berlebihan. Beberapa riset kesehatan membuktikan bahwa mengkonsumsi minuman alkohol dalam jumlah tertentu dan tidak berlebihan justru dapat memberikan manfaat bagi Kesehatan.
Alkohol ternyata juga bukan hanya dapat kita jumpai dalam minuman. Produk skincare pun ada yang menggunakannya sebagai salah satu bahan produksinya. Anda perlu lebih teliti sebelum membeli produk perawatan kulit sehari – hari karena tidak semua jenis alkohol dapat digunakan sebagai bagian dari produk perawatan. Produk skincare untuk jenis kuklit berminyak, biasanya menggunakan alkohol karena bahan ini dapat memberikan sensasi kering di wajah, menghilangkan minyak dan terasa ringan. Namun, sebenarnya efek ini hanya bersifat sementara. Bahaya untuk jangka panjang jauh lebih banyak, seperti memperburuk jerawat, membuat kulit semakin terasa kering (terutama untuk jenis kulit kering!), dan menyumbat pori – pori.
Berikut ini adalah beberapa jenis alkohol yang harus dihindari pada produk perawatan sehari – hari diantara adalah :
- SD alcohol (40).
- Denatured Alcohol.
- Isoprophyl Alcohol.
- Ethanol.
- Methanol.
- Benzyl Alcohol.
Umumnya jenis alkohol diatas dapat ditemui pada produk toner dan pelembab dalam bentuk gel. Jenis – jenis alkohol tersebut jika digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama walau, dengan jumlah yang sedikit akan memiliki dampak buruk yang sama seperti penggunaan dalam jumlah besar.
Semua dampak baik dan buruk alkohol ternyata tidak berpengaruh pada nyamuk yang menggigit manusia yang sedang mabuk karena minum minuman beralkohol. Penelitian kecil yang dilakukan oleh Asosiasi Pengontrol Nyamuk Amerika pada tahun 2002 kepada 13 subjek membuktikan bahwa nyamuk lebih tertarik menggigit pada seorang peminum minuman beralkohol. Penyebabnya adalah karena bahan CO2 (karbondioksida) dan oktanol yang dihembuskan oleh manusia saat bernafas menjadi daya tarik bagi nyamuk.
Oktanol adalah salah satu jenis alkohol sekunder yang terbuat dari hasil penguraian asam linoleate. Alkohol jenis ini dikenal juga dengan nama “alkohol jamur” karena merupakan senyawa yang membantu memberi rasa pada jamur. Namun, beberapa penelitian telah membuktikan bahwa nyamuk yang menggigit manusia yang sedang mabuk tidak akan ikut mabuk.
Hal ini telah dijelaskan oleh Kurator Erica McAlister dari Natural History Museum, yang menyebutkan bahwa kemungkinan nyamuk tidak akan ikut mabuk saat menghisap darah. Alasannya karena toleransi serangga terhadap alkohol lebih tinggi daripada manusia.
Banyak serangga dewasa termasuk nyamuk memiliki kantung khusus tempat disimpan dan dicerna oleh enzim sebelum diserap tubuh, sehingga mereka dapat menetralisasi dampak buruk alkohol. Selain itu, menurut ahli serangga Tanya Dapkey dari University of Pennysylvania kandungan alkohol dalam darah manusia dosisnya terlalu rendah untuk memiliki dampak nyata.
Hal ini juga dikuatkan dengan penelitian yang dilakukan oleh ahli entomologi Coby Schal, dari Universitas North Carolina, menyebutkan bahwa manusia yang telah meminum 10 gelas minuman beralkohol mungkin memiliki kadar alkohol sebesar 0,2% dalam darah. Tetapi jika nyamuk meminum darah orang itu, pengaruhnya tidak ada karena nyamuk meminum jumlah yang sangat sedikit. Kadar yang dimakan nyamuk mungkin setara dengan 1/25 dari minuman beralkohol itu jika diencerkan. Jadi, sangat disarankan dalam keadaan sadar ataupun mabuk untuk tetap melindungi diri dari gigitan nyamuk agar Anda dapat terhindar dari bahaya setelah mengalami gigitan nyamuk.
REFERENSI :
https://parenting.orami.co.id/magazine/jenis-alkohol-baik-dan-alkohol-buruk-pada-skincare/